Murai Palangka merupakan burung yang asalnya dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Banyak pecinta burung yang menyukainya, karena mempunyai ciri khas tersendiri, terutama ketika berkicau, burung tersebut menggelembungkan bulu dadanya. Ciri ini hanya bisa ditemukan pada burung Murai Batu Palangka.
Meskipun sebenarnya jika tidak teliti, sekilas ciri tersebut juga ditemukan pada jenis Murai lainnya, seperti Murai Nias maupun Murai Malaysia. Maka dari itu, dengan memahami betul-betul cirinya, tentunya nantinya tidak akan sampai salah mengidentifikasi burung tersebut, terutama saat ingin membelinya.
Ciri-Ciri Murai Palangka Borneo
Beberapa ciri khas burung MB atau Murai Batu Kalimantan/Borneo seperti berikut.
1. Pola Ekor Murai Palangka
Ciri pertama yang bisa dilihat yaitu berdasarkan pola ekornya. Burung Murai Batu Palangka mempunyai pola ekor tak jauh berbeda dengan Murai Borneo atau Kalimantan, yakni terdapat empat pasang helai bulu yang berwarna putih.
Masing-masing helai bulu tersebut juga mempunyai pola hitam polos pada bagian kiri. Lalu, pada bagian kanannya terdapat pola putih tanpa ada garis yang membelah. Selain itu, pola ekor burung Murai Batu Palangka juga terdapat lidi dengan warna sedikit kehitaman.
Bagaimana untuk panjang ekornya? Ekornya mempunyai panjang sekitar 17 cm sampai 18 cm. Sebagai tambahan informasi, karena ekornya lebih panjang daripada jenis Murai lain, seperti Murai Nias, beberapa pedagang nakal berusaha mengelabui pembeli.
Biasanya, penjual burung akan mengatakan ini adalah burung Murai Lampung. Maka dari itu, sebaiknya lebih teliti lagi dan akan lebih baik mengajak orang lain yang berpengalaman saat membeli burung Murai. Jadi, pastinya tidak sampai salah membeli burung, apalagi ketika sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar.
2. Postur Tubuh Murai Batu Palangka
Jika diperhatikan, burung Murai Batu Palangka mempunyai postur tubuh cenderung sedang. Kemudian, untuk bentuk badannya relatif panjang serta saat disandingkan dengan jenis Murai Batu lain, terlihat bahwa tubuhnya agak lebih besar sedikit.
Kemudian, untuk bentuk fisiknya juga banyak yang mengatakan sangat mirip Murai Batu Lampung. Bahkan, untuk postur tubuhnya malah cenderung lebih besar saat burung tersebut bertarung.
Hal ini karena Murai Batu Palangka akan mengembangkan bulu dadanya. Hanya saja, berbeda dengan Murai Mahkota, di mana burung tersebut akan mengembangkan semua bulu badannya. Sementara pada Murai Batu Palangka hanya akan mengembangkan sebagian bulunya, terutama pada bagian perut serta bagian dada.
3. Bulu Murai Batu Palangka
Ciri khas lainnya dari Murai Palangka bisa dilihat pada warna bulunya. Burung ini mempunyai bulu dada berwarna coklat sampai coklat tua. Terlihat memang warnanya hampir sama seperti Murai Batu Mahkota, Murai Batu Banjar, maupun Murai Batu Nias.
4. Kaki Murai Batu Palangka
Bagaimana untuk kaki burung Murai Batu Palangka? Warna kaki burung ini hitam pekat. Namun, ada juga yang coklat kehitaman seperti warna tanduk. Selain itu, ada juga Murai Batu Palangka yang bulu kakinya berwarna coklat kemerahan serta putih kekuningan.
Bagaimana Cara Merawat Burung Murai Palangka?
Bagi yang memelihara anakan burung Murai Batu Palangka, tentunya burung tersebut memerlukan waktu untuk bisa beradaptasi. Adaptasi tersebut bisa dengan empu maupun lingkungannya.
Agar proses adaptasi berlangsung lebih cepat, sebaiknya tidak menggantung sangkar pada tempat yang ramai dan bising. Kondisi ini malah bisa mengakibatkan burung tersebut mengalami stres.
Sebaiknya, isolasi burung Murai Batu Palangka di tempat sepi serta tenang. Setidaknya, butuh waktu kurang lebih satu minggu, sejak pertama kali mendapatkan burung tersebut.
Beberapa hari selanjutnya, kerodong bisa dibuka perlahan-perlahan hingga burung benar-benar terbiasa. Dengan cara ini, burung Murai tidak mengalami stres serta bisa tumbuh dengan baik.
Tips Mengatasi Burung Murai Palangka Tidak Mau Makan
Meskipun sudah menciptakan lingkungan yang nyaman, tapi nyatanya Murai Batu Palangka belum juga mau makan. Lalu, bagaimana langkah yang harus dilakukan? Berikut beberapa tips penting agar burung Murai Batu Palangka mau makan dan tidak sakit.
1. Beri Makanan Secara Tepat
Salah satu penyebab Murai Palangka tidak mau makan, karena faktor makanan itu sendiri. Pastikan telah memberi makanan tepat seperti ulat Hongkong, jangkrik, maupun kroto. Selain itu, dapat juga memberi variasi makanan, sehingga burung tidak merasa bosan, karena ada banyak pilihan.
2. Suapi dengan Tangan
Demi membuat Murai Batu Palangka merasa diperhatikan, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan menyuapi makanan secara langsung dengan tangan. Cara tersebut bertujuan juga membangun kedekatan serta interaksi dengan Murai.
Beberapa pecinta burung Murai bahkan mengajaknya berbicara sambil memberi makanan. Hal ini bisa membuat burung tersebut merasa nyaman.
3. Jangan Telat Memberi Makan
Tips selanjutnya adalah jangan sampai telat memberi makan. Pentingnya memberikan makan secara konsisten dan sesuai jadwal, agar Murai Palangka paham kapan waktunya makan.
Lakukan cara ini agar burung juga lebih disiplin. Dengan begitu, burung bisa berkembang secara baik serta nafsu makannya terjaga.
4. Memandikan Burung Murai
Berikutnya, jangan lupa memandikan Murai! Namun, perlu dipahami bahwa jangan terlalu sering memandikannya, karena hal tersebut malah membuat burung Murai tidak ingin berkicau. Idealnya, waktu untuk memandikan burung Murai adalah malam hari.
Pemilihan waktu malam ternyata memberikan beberapa manfaat. Salah satunya adalah untuk membantu mengontrol birahi Murai Batu. Selain itu, cara tersebut juga efektif membuat burung Murai lebih rileks.
5. Memberi Suplemen
Jangan lupa untuk memberi Murai suplemen khusus! Pemberian suplemen bertujuan untuk meningkatkan metabolisme. Perihal suplemennya, bisa didapatkan dengan mudah, karena banyak marketplace yang menjualnya.
Meski begitu, pastikan membeli suplemen yang tepat! Jangan sampai karena harganya murah, langsung membelinya tanpa mengetahui kualitasnya.
6. Konsultasi ke Dokter Hewan
Jika semua cara sudah dilakukan, namun belum memberikan hasil maksimal, solusi lain adalah cobalah untuk membawa Murai ke dokter hewan. Nanti, dokter hewan akan melakukan pengecekan dan memberi anjuran tentang apa yang harus dilakukan.
Selain itu, perlu juga memberi tahu dokter hewan tentang apa saja langkah yang sudah dilakukan. Agar, dokter tersebut paham apa yang sebenarnya terjadi pada burung Murai Batu tersebut. Kemudian, biasanya dokter hewan akan memberikan terapi dan vitamin yang bisa meningkatkan nafsu makannya.
Nah, setelah itu, rawatlah burung tersebut sesuai anjuran dokter, agar mau makan kembali secara normal dan berpotensi untuk hidup panjang serta menjadi peserta lomba kicau.
Sudah Paham Apa Saja Ciri Murai Palangka?
Seperti itulah beberapa ciri Murai Palangka jantan dan betina. Sekarang, silahkan identifikasi jenis Murai berdasarkan ciri-cirinya, sehingga tidak lagi mudah tertipu saat membeli murai.
Kemudian, ketika sudah membeli Murai, lakukanlah cara perawatan dengan baik. Pada akhirnya nanti, Murai Palangka akan tumbuh dengan baik dan terhindar dari kondisi yang tidak diharapkan. Semoga bermanfaat.